Minggu, 11 Maret 2012

Menyikapi Keterpurukan Negeri

Seluruh lapisan masyarakat pasti telah menyadari bahwa saat ini bangsa kita sedang mengalami krisis global yang mungkin pengaruhnya tidak mengena secara langsung kepada masyarakat. Segala macam cobaan dan derita akibat krisis ini telah dirasakan oleh masyarakat terutama dari kalangan kurang mampu. Dan siapakah yang harus bertanggung jawab atas semuanya?
Dalam kasus akhir-akhir ini, selayaknya dapat memberikan renungan pada kita bahwa semua itu bukanlah tanggung jawab dan kesalahan pemerintah maupun instansi tertentu semata. Akan tetapi semua harus dikembalikan ke dalam diri kita sebagai masyarakat umum, karena dengan begitu kita dapat melakukan introspeksi diri agar tidak terjerumus ke dalam lubang kesalahan.
Kita jangan sesegera mungkin untuk menyalahkan orang lain jika misalnya pada suatu daerah terjadi bencana alam maupun bencana moral yang mengkhawatirkan. Akan lebih bai
k jika kita menyalahkan diri kita terlebih dahulu dalam menyikapinya, dengan bercermin apakah yang kita lakukan selama ini telah mencerminkan suatu kemuliaan sehingga di daerah kita tinggal masih aman tanpa terkena imbas bencana.
Bencana bisa kita artikan sebagai ujian dari Allah dan mungkin juga karena akibat dari kelakuan kita sendiri terhadap alam. KH. Munif bin Muhammad Zuhri (Pengasuh-Ponpes Girikusuma, Demak) mencontohkan melalui ceramahnya bahwa selayaknya kita harus menyikapi bencana dengan mengembalikannya ke diri kita, maksudnya adalah menyalahkan diri kita sendiri dan tidak menyalahkan masyarakat lain di daerah yang terkena bencana.
Konsep introspeksi diri dalam menyikapi bencana di atas, sekarang ini memang cukup sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Karena kita telah terbiasa menyalahkan orang lain, jika terjadi suatu gejolak dan bencana. Dan introspeksi seperti inilah yang harus kita latih agar kedepannya negeri yang kita cintai ini menjadi semakin baik dan diridhoi oleh Allah.
Semua kejadian itu pasti ada sebabnya, dan dari sebab-sebab tersebut pastilah ada hikmah maupun pelajaran untuk kita agar selalu merenungi segala apa yang telah kita lakukan. Maka dari itu, mulailah dengan memperbaiki diri, menjaga hati, menambah iman dan taqwa, seraya berdoa kepada Allah agar selalu diberi bimbingan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar