Seluruh lapisan masyarakat pasti telah menyadari bahwa saat ini
bangsa kita sedang mengalami krisis global yang mungkin pengaruhnya
tidak mengena secara langsung kepada masyarakat. Segala macam cobaan dan
derita akibat krisis ini telah dirasakan oleh masyarakat terutama dari
kalangan kurang mampu. Dan siapakah yang harus bertanggung jawab atas
semuanya?
Dalam kasus akhir-akhir ini, selayaknya dapat memberikan renungan
pada kita bahwa semua itu bukanlah tanggung jawab dan kesalahan
pemerintah maupun instansi tertentu semata. Akan tetapi semua harus
dikembalikan ke dalam diri kita sebagai masyarakat umum, karena dengan
begitu kita dapat melakukan introspeksi diri agar tidak terjerumus ke
dalam lubang kesalahan.
Kita jangan sesegera mungkin untuk menyalahkan orang lain jika
misalnya pada suatu daerah terjadi bencana alam maupun bencana moral
yang mengkhawatirkan. Akan lebih bai
k jika
kita menyalahkan diri kita terlebih dahulu dalam menyikapinya, dengan
bercermin apakah yang kita lakukan selama ini telah mencerminkan suatu
kemuliaan sehingga di daerah kita tinggal masih aman tanpa terkena imbas
bencana.
Bencana bisa kita artikan sebagai ujian dari Allah dan mungkin juga karena akibat dari kelakuan kita sendiri terhadap alam. KH. Munif bin Muhammad Zuhri (Pengasuh-Ponpes Girikusuma, Demak)
mencontohkan melalui ceramahnya bahwa selayaknya kita harus menyikapi
bencana dengan mengembalikannya ke diri kita, maksudnya adalah
menyalahkan diri kita sendiri dan tidak menyalahkan masyarakat lain di
daerah yang terkena bencana.
Konsep introspeksi diri dalam menyikapi bencana di atas, sekarang ini
memang cukup sulit untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Karena kita telah terbiasa menyalahkan orang lain, jika terjadi suatu
gejolak dan bencana. Dan introspeksi seperti inilah yang harus kita
latih agar kedepannya negeri yang kita cintai ini menjadi semakin baik
dan diridhoi oleh Allah.
Semua kejadian itu pasti ada sebabnya, dan dari sebab-sebab tersebut
pastilah ada hikmah maupun pelajaran untuk kita agar selalu merenungi
segala apa yang telah kita lakukan. Maka dari itu, mulailah dengan
memperbaiki diri, menjaga hati, menambah iman dan taqwa, seraya berdoa
kepada Allah agar selalu diberi bimbingan hidup.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar