Minggu, 11 Maret 2012

Kesempatan Di Malam Ganjil

Malam seribu bulan. Oh Indahnya. Malam seribu bulan. Buatku Melayang Hehehe. Wah, malah seperti lirik lagu yang judulnya Cinta Satu Malam. Allah SWT melalui beberapa ayat yang ada di dalam Al-Qur’an telah mengemukakan bahwa di Bulan Ramadhan terdapat sebuah malam yang dimana jika seseorang beribadah dengan kesungguhan hati maka insya Allah seorang tersebut akan mendapat balasan layaknya dia beribadah selama seribu bulan atau dapat kita katakan lebih baik dari seribu bulan.
Malam ini, di Bulan Ramadhan 1431 H tepatnya malam ke dua puluh lima (25). Udara terasa sangat nyaman, tidak panas, tidak dingin, angin tidak menunjukkan tanda-tandanya, langit pun cerah dengan dipenuhi bintang yang gemerlap indahnya, serasa sangat damai sekali. Di dalam beberapa kitab kuning menyebutkan bahwa diantara tanda-tanda Malam Lailatul Qodar adalah seperti yang telah saya paparkan di atas. Masya Allah.
Tapi apakah benar malam ini malam Lailatul Qodar ? Menurut saya suasana ini harusnya dipakai untuk menyemangati diri kita agar senantiasa beribadah kepada Allah dengan tekun dan istiqomah maupun meninggalkan maksiat-maksiat walaupun malam ini mendekati ciri-ciri Lailatul Qodar bahkan bukan Malam Lailatu

10 Amal Pelebur Dosa

Manusia, yang tak lain halnya adalah makhluk yang diberi Allah SWT dengan akal fikiran nafsu, sangat pasti sering terjebak ke dalam lubang-lubang setan. Kadang kala jebakan-jebakan setan tidak mungkin kita hindari, karna setan menggoda manusia mungkin dengan cara yang sangat halus sehingga manusia tercebur ke dalamnya.
Wahai teman-teman ku seperjuangan, terutama yang masih muda seperti saya ini. Tak banyak yang dapat kita lakukan jika sering melanggar larangan Allah. Namun dengan beberapa hal di bawah ini semoga kita masih diberi ampunan Allah dan masih diberi kesempatan untuk dapat lebih dekat dengan Allah kembali.
1. Taubat yang Jujur
“Barang siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari barat, maka Allah akan menerima taubatnya” [HR. Muslim]
2. Menyempurnakan Wudhu
“Barang siapa yang Wudhu dan menyempurnakan Wudhunya, maka kesalahan-kesalahan akan keluar dari jasadnya sampai-sampai kesalahan itu keluar dari ujung-ujung jemarinya” [HR. Muslim]
3. Dzikir setelah Sholat Fardhu
“Barang siapa membaca tasbih 33 x,tahmid 33x, takbir 33 x, lalu ditambah “laailahaillah wahdahu laa syarikalah……….”, maka kesalahan-kesalahannya akan diampuni meski sebanyak buih di lautan” [HR. Muslim]
4. Banyaknya Langkah Kaki Menuju Masjid
“Maukah kalian aku tunjukkan dengan apa Allah menghapus kesalahan dan meninggikan derajat? Para sahabat menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” Rasulullah bersabda,”Menye

Telaah Manfaat Kerja Bakti

Semestinya minggu pagi ini akan saya habiskan dengan membaca beberapa cerita pendek karya O’Henry, sebab itulah alternatif kegiatan saya diwaktu senggang atau dikala tak ada kerjaan penting, sebelum saya teringat bahwa minggu pagi ini ada kerja bakti pembangunan talut di RW saya. Setelah merampungkan dua judul bacaan, tak lupa mencari celana pendek di almari untuk ikut nimbrung kerja bakti bersama para tetangga.
Material untuk pembangunan sudah dipersiapkan, beberapa warga desa lain juga sudah memulai pekerjaannya masing-masing. Mulai dari mengangkati batu, mencangkul tanah yang akan dipakai untuk pembangunan talut hingga mengukur jarak penalutan dengan benang agar nantinya bangunan teratur sesuai yang diharapkan.
Para warga begitu antusias melaksanakan kerja bakti ini, tua muda gotong royong memanfaatkan momentum ini agar pembangunan desa dapat berjalan dengan lancar dan tertib. Selanjutnya, karena saya sendiri bukan termasuk orang yang kompeten di bidang pembangunan, jadi cukuplah diriku sekedar ikut mengangkati batu belah. Seusai tanah dicangkul rapi, giliran batu-batu tersebut dipasangkan kedalamnya disertai adonan pasir dan semen. Semua ditata sedemikian rupa sehingga membentuk talut yang baik guna melancarkan aliran air selokan disaat musim hujan nanti.
Malam minggu sebelum pembangunan talut berlangsung, seluruh warga sempat berkumpul terlebih dahulu untuk membahas tentang persiapan pembangunan di minggu pagi ini. Waktu itu saya juga mendengarkan sekelumit ujaran yang diberikan oleh bapak RW kepada para warga yang datang dalam perte

Menyikapi Keterpurukan Negeri

Seluruh lapisan masyarakat pasti telah menyadari bahwa saat ini bangsa kita sedang mengalami krisis global yang mungkin pengaruhnya tidak mengena secara langsung kepada masyarakat. Segala macam cobaan dan derita akibat krisis ini telah dirasakan oleh masyarakat terutama dari kalangan kurang mampu. Dan siapakah yang harus bertanggung jawab atas semuanya?
Dalam kasus akhir-akhir ini, selayaknya dapat memberikan renungan pada kita bahwa semua itu bukanlah tanggung jawab dan kesalahan pemerintah maupun instansi tertentu semata. Akan tetapi semua harus dikembalikan ke dalam diri kita sebagai masyarakat umum, karena dengan begitu kita dapat melakukan introspeksi diri agar tidak terjerumus ke dalam lubang kesalahan.
Kita jangan sesegera mungkin untuk menyalahkan orang lain jika misalnya pada suatu daerah terjadi bencana alam maupun bencana moral yang mengkhawatirkan. Akan lebih bai

Tips Persiapan Bulan Ramadhan

Tentunya ada diantara sahabat yang merasa kebingungan, mengenai apa-apa saja yang harus dan perlu dipersiapkan menjelang bulan Ramadhan. Untuk itu, bisa diterapkan persiapan-persiapan sebagai berikut:
1. I’dad Ruhi Imani, yaitu persiapan ruh keimanan.
Orang-orang yang saleh biasa melakukan persiapan ini seawal mungkin sebelum datangnya bulan Ramadhan. Bahkan mereka sudah merindukan kedatangannya sejak bulan Rajab dan Sya’ban. Biasanya mereka berdoa : “Ya Allah, Berikanlah kepada kami keberkatan pada bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami kepada Ramadhan”.
Dalam rangka persiapan ruh keimanan itu, dalam Surat At-Taubah Allah melarang kita melakukan berbagai maksian dan kedzaliman sejak bulan Rajab. Tapi bukan berarti di bulan lain dibolehkan. Hal ini dimaksudkan agar sejak bulan Rajab kadar keimanan kita sudah meningkat. Boleh dikiaskan, bulan Rajab dan Sya’ban adalah masa pemanasan (warming up) sehingga ketika memasuki Ramadhan kita sudah bisa menjalani ibadah shaum dan sebagainya itu bak sudah terbiasa
2. I’dad Jasadi, yakni persiapan fisik.
Untuk memasuki Ramadhan kita memerlukan fisik yang lebih prima dari biasanya. Sebab, jika fisik lemah, bisa-bisa kemuliaan yang dilimpahkan Allah pada bulan Ramadhan tidak dapat kita raih secara optimal. Maka, sejak bulan Rajab Rasulullah dan para sahabat membiasakan diri melatih fisik dan me